My Dearest

Untuk satu nama yang tidak bisa kusebutkan dalam tulisan ini, untuk nama yang selalu ku sebut dalam doa, dan untuk nama yang selalu aku rindukan di setiap saat. Aku merindukan mu, aku ingin bertemu dengan mu kembali, aku ingin kita berbincang seperti dulu lagi, aku ingin kita tertawa seperti dulu lagi, aku ingin masa-masa itu kembali lagi, tapi aku sadari, hal itu tidak akan mungkin terjadi, karena apa, karena aku telah berbuat jahat kepadamu, aku telah meninggalkan mu tanpa kata, tanpa suara, dan tanpa penjelasan, maafkan aku, maafkan diriku ini. Kamu tahu, aku selalu merindukanmu disini, entah bagaimanapun itu keadaan ku, memang pertemuan kita bisa dibilang sangat singkat, belum genap 2 bulan. Aku pernah berkata kepadamu bahwa aku tidak bisa dekat dengan lelaki lebih dari 2 bulan, kalau lebih dari itu berarti aku tidak menaruh hati kepadanya, mungkin bisa dibilang belum, tapi kepadamu, aku telah menaruh hati ku kepadamu, namamu sudah terukir sangat dalam di hati ku. Kamu tahu, di...

School Dorm - Prolog


PROLOG

Kisah ini bermula ketika aku memasuki sebuah sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah ini adalah sekolah asrama, tetapi bukan pondok pesantren. Awalnya sekolah ini bukanlah pilihanku, tetapi pilihan orangtuaku, karena mereka berdua terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka, sampai-sampai mereka tidak bisa mengurusi diriku. Padahal aku bisa mengurusi diriku sendiri.

Saat aku datang ke sekolah ini untuk pertama kalinya, satu kata yang terlintas di kepala ku “Angker”, yah walaupun terlihat biasa-biasa saja, tetapi dari sudut pandangku, sekolah ini “Angker”. 

Memang, sekolah ini sudah berdiri selama 120 tahun, pantaslah terlihat tua dan angker, walaupun katanya sudah mengalami renovasi sebanyak 5 kali, tetapi aku tidak tahu, bagian sekolah yang mana yang sudah mengalami renovasi. Sekolah asrama ini memiliki fasilitas yang lengkap, bahkan sekolah ini memiliki lahan yang sangat luas. 

Disekolah ini aku bertemu dengan 2 teman baru, Sandra dan Rina. Mereka juga anak baru di sekolah ini, kami melewati hari pertama di sekolah bersama, mulai dari kegiatan pengenalan sekolah, pembagian kelas, dan pembagian kamar. Aku dan Rina satu kelas di 10 IPA 3, sedangkan Sandra di kelas 10 IPA 1. Walaupun kita beda kelas, tetapi kita satu kamar, betapa senangnya aku bisa sekamar dengan mereka, sepertinya, kehidupan sekolah asrama ku akan menyenangkan. 

Itulah yang aku pikirkan pada awalnya, tapi semuanya berbanding terbalik 180 derajat, kehidupan sekolahku tidaklah menyenangkan. 

Ini bermula ketika hari pertama sekolahku dimulai.

To be continued...


Please Leave Your Comment

Komentar