Haii readers, kali ini aku akan publish satu cerpen fantasy. Dan kebetulan banget alur dari cerpen ini terinspirasi dari mimpi ku, ehehe. Untuk kalian yang suka cerita fantasi romance, ini cocok banget buat kalian. Dan juga, selamat membaca readers.... 😊
Peri Bumi
Suatu hari, hiduplah seorang gadis cantik yang indah rupawan. Ia tinggal disebuah rumah yang kecil, bertiga dengan kedua orang tuanya. Sang gadis cantik ini sering membantu ibunya, mulai dari mencuci baju, menjemur baju, membersihkan rumah dan halaman rumah, membantu ibunya berjualan hasil panen di kebun.
Suatu pagi, Sang gadis pergi ke pasar untuk menjual hasil kebunnya. Saat itu, pengawal kerajaan tiba-tiba datang ke pasar itu, ternyata ada Sang Pangeran dan Sang Putra Mahkota datang untuk mengecek keadaan pasar. Saat Sang gadis cantik ini sedang merapihkan jualannya karena ia akan segera pulang, Sang Pangeran dan Sang Putra Mahkota menghampiri Sang gadis karena terpesona oleh kecantikannya.
“Nama kamu siapa?” tanya Sang Putra Mahkota.
“....” Sang gadis hanya diam saja, dia sangat malu sekali untuk berbicara dengan orang asing, tetapi karena Sang gadis tahu kalau yang bertanya kepadanya itu adalah Putra Mahkota yang akan mewarisi tahta Sang Raja, maka Sang gadis menjawab pertanyaan itu.
“Nama saya Alissa,” jawab Sang gadis itu dengan merunduk, bahkan ia tak menatap lawan bicaranya itu. Setelah itu ia pergi berlari, kabur dari pasar karena ia sangat malu.
Orang-orang disekitar hanya bingung dengan sikap Sang gadis, bahkan ada yang mencemoohnya. Kemudian Sang Putra Mahkota menyuruh pengawalnya untuk mencari tahu tentang gadis itu.
3 hari kemudian. Sang pengawal membawakan hasil penyelidikannya kepada Sang Putra Mahkota. ‘Yang Mulia, saya hadir untuk menyampaikan hasil penyelidikan saya kepada anda. Dia, Sang gadis cantik yang indah rupawan, bernama Alissa, hidup bersama kedua orangtuanya di daerah selatan kerajaan,’. Setelah Sang pengawal berbicara, Sang Putra Mahkota langsung pergi bersama Sang Pangeran ke kediaman Sang gadis cantik itu. Sesampainya di depan rumah Sang gadis, Sang Putra Mahkota dan Sang Pangeran melihat Sang gadis sedang menjemur pakaian di halaman depan rumahnya. Sang gadis langsung berlari ke dalam meninggalkan jemurannya diluar. Sang Putra Mahkota dan Sang Pangeran langsung mengetuk pintu rumah itu, dan keluar lah 2 orang tua. Dan mereka pun langsung bersujud ketika melihat Sang Putra Mahkota dan Sang Pangeran.
“Yang Mulia, ada hal apa yang membuat Yang Mulia datang ke tempat kami yang kumuh ini?” tanya bapak tua itu.
“Kami sedang mencari Alissa, putri semata wayang kalian, karena saya ingin menjadikannya sebagai permaisuri saya,” jawab Sang Putra Mahkota. Kedua orang tua itu bingung dengan apa yang disampaikan oleh Sang Putra Mahkota.
“Ampun Yang Mulia, tetapi kami tidak memiliki seorang anak, apalagi anak perempuan,” jawab Sang bapak tua itu.
“Tapi saya dengan jelas melihat anak bapak masuk ke dalam rumah, adik saya juga melihatnya,” kata Sang Putra Mahkota. Kedua orang tua itu saling menatap satu sama lain, dan mereka berdua meyakinkan kalau tidak ada anak perempuan didalam rumah mereka. Dan benar, mereka hanya tinggal berdua disitu, tidak ada seorang gadis didalam rumah itu. Sang Putra Mahkota merasa kecewa dengan apa yang terjadi padanya, padahal ia melihat dengan jelas Sang gadis masuk kedalam rumahnya.
Disaat perjalan pulang menuju kerajaan, didepan rombongan Sang Putra Mahkota dan Sang Pangeran ada Sang kakek tua yang sedang memunguti kayu bakarnya yang terjatuh berceceran. Sang Putra Mahkota turun dari kudanya dan membantu Sang kakek tua itu, dan mengantarnya pulang kerumah Sang kakek tua itu. Sesampai dirumah Sang kakek tua itu, Sang Pangeran melihat isi rumah Sang kakek tua itu yang hanya sebuah gubuk kecil.
“Kek, kakek tinggal sendiri disini?” tanya Sang Pangeran.
“Iya Pangeran, saya tinggal disini, saya sebatang kara,” jawab Sang kakek tua itu.
“Lalu, kemana anak dan istri kakek?” tanya Sang Putra Mahkota
“Saya tidak punya, karna saya belum menikah,” jawab Sang kakek tua.
“Mau saya ceritakan suatu cerita?” tanya Sang kakek tua, Sang Putra Mahkota dan Sang Pangeran mengiyakan pertanyaan Sang kakek tua.
“Dahulu, saat saya masih remaja, saya bertemu dengan seorang gadis cantik yang indah rupawan, saya terpesona dengan kecantikan yang dimilikinya. Lalu saya menghampirinya, tetapi ia malah lari menjauhi saya, keesokan harinya, saya bertemu dia di sebuah sungai yang dangkal, saya melihat ia sedang duduk diatas batu, lalu saya menghampirinya, tetapi kali ini dia tidak lari dari saya, lalu saya bertanya siapa namanya, dan namanya adalah Alissa. Gadis ini sangat pemalu, tetapi sikapnya itu sangat manis bagi saya. Saya sudah suka padanya sejak pandangan pertama. Setiap hari saya bertemu dengannya dan bercanda riang dengannya, hingga suatu hari saya memberanikan diri untuk menyatakan perasaan yang saya punya kepadanya, dan ia menerima perasaan saya. Saya sangat bahagia kala itu, namun, ia berkata kalau saya harus menunggunya, namun tiba-tiba ia menghilang begitu saja, seperti ditelan bumi. Saya bertanya kepada orang sekitar tentang keberadannya, namun mereka menjawab bahwa tidak ada gadis seperti itu, seakan-akan ia menghilang dari ingatan orang-orang, kecuali saya. Sejak saat itu sampai sekarang saya masih menunggu kedatangannya, entah sampai kapan saya akan bertemu dengannya kembali,” cerita Sang kakek tua. Sang Putra Mahkota dan Sang Pangeran terkejut dengan cerita Sang kakek tua itu, dan mereka merasakan hal yang sama dengan kakek, apalagi dengan nama gadis yang sama, Alissa.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari sebelah kanan gubuk Sang kakek tua itu, perlahan muncullah gadis cantik yang indah rupawan, ya, dia Alissa. Seorang gadis yang ditunggu oleh Sang kakek tua itu, dan seorang gadis yang dicari oleh Sang Putra Mahkota untuk dijadikan permaisurinya. Sang kakek tua itu langsung berdiri ketika ia tahu gadis itu adalah Alissa dan menghampirinya.
“Alissa, akhirnya aku bertemu denganmu lagi, sekarang penantian ku sudah terbayar dengan kehadiran mu disini kembali,” ujar Sang kakek tua.
“Iya Bani, aku baru menemukan mu, maafkan aku yang menghilang begitu saja, membutuhkan waktu yang sangat lama bagiku untuk bisa berdampingan denganmu,” jawab Alissa.
“Lalu sekarang bagaimana? Wujudmu masih muda dan cantik, sedangkan aku sudah tua dan reyot,” tanya Sang kakek tua itu. Sang Putra Mahkota dan Sang Pangeran hanya bisa terdiam ketika Alissa berbicara dengan Sang kakek tua itu.
“Kamu tenang saja Bani, aku akan mengembalikan wujudmu menjadi muda lagi, setelah itu kita pergi ke kayangan dan menikah disana, kita akan selalu hidup bahagia disana,” jawab Alissa, kemudian Alissa merubah wujud Sang kakek tua itu menjadi ke wujud saat ia remaja, sekarang Sang kakek tua itu sangat tampan dan gagah. Tapi Sang Putra Mahkota tak terima dengan perkataan Alissa, dan meraih tangan Alissa.
“Tunggu Alissa, kamu bilang menikah dengan dia?” tanya Sang Putra Mahkota.
“Ya Yang Mulia, maafkan hamba karena tidak memberitahu mu apapun,” jawab Alissa
“Kau tahu Alissa, aku jatuh cinta padamu saat pandangan pertama. Dan aku juga berniat untuk menjadikanmu sebagai permaisuriku,” ujar Sang Putra Mahkota.
“Maafkan hamba Yang Mulia, tapi hamba tidak bisa, hati hamba sudah sepenuhnya untuk Bani, karena ia adalah cinta pertama hamba. Ia telah menunggu kedatangan hamba sampai berpuluh-puluh tahun lamanya,” kata Alissa.
“Lalu, mengapa kau masih awet muda dan dia sudah menjadi kakek tua? Siapa kau sebenarnya?” tanya Sang Putra Mahkota.
“Maafkan hamba sebelumnya Yang Mulia karena tidak memperkenalkan diri hamba kepada Yang Mulia. Baiklah, biarkan hamba memperkenalkan diri hamba. Hamba adalah peri bumi yang diutus oleh dewa untuk menyuburkan tanah di kerajaan ini, untuk dapat menjalankan tugas hamba, hamba terpaksa untuk menghapus ingatan orang-orang tentang hamba. Ketika hamba menjalankan tugas hamba disini, hamba bertemu cinta pertama hamba, Bani. Awalnya hamba takut kalau cinta kami ini dilarang, karena peri tidak boleh jatuh cinta pada manusia, maka dari itu hamba menyelesaikan tugas hamba terlebih dahulu dan mengumpulkan energi untuk dapat mengubah Bani menjadi peri seperti hamba. Dan tibalah hari ini dimana saya akan mengubah Bani menjadi peri seperti saya, untuk bisa hidup bersama selamanya.” Alissa memperkenalkan dirinya pada Sang Putra Mahkota dan Sang Pangeran. Lalu Alissa mengubah Bani menjadi peri, dan mereka pergi ke kayangan untuk melangsungkan pernikahan mereka. Dan setelah itu Alissa dan Bani hidup bahagia selamanya.
End
Please Leave Your Comment
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda disini untuk membantu Ailee Chan dalam meningkatkan kualitas cerpen dan blog (◍•á´—•◍)