My Dearest

Untuk satu nama yang tidak bisa kusebutkan dalam tulisan ini, untuk nama yang selalu ku sebut dalam doa, dan untuk nama yang selalu aku rindukan di setiap saat. Aku merindukan mu, aku ingin bertemu dengan mu kembali, aku ingin kita berbincang seperti dulu lagi, aku ingin kita tertawa seperti dulu lagi, aku ingin masa-masa itu kembali lagi, tapi aku sadari, hal itu tidak akan mungkin terjadi, karena apa, karena aku telah berbuat jahat kepadamu, aku telah meninggalkan mu tanpa kata, tanpa suara, dan tanpa penjelasan, maafkan aku, maafkan diriku ini. Kamu tahu, aku selalu merindukanmu disini, entah bagaimanapun itu keadaan ku, memang pertemuan kita bisa dibilang sangat singkat, belum genap 2 bulan. Aku pernah berkata kepadamu bahwa aku tidak bisa dekat dengan lelaki lebih dari 2 bulan, kalau lebih dari itu berarti aku tidak menaruh hati kepadanya, mungkin bisa dibilang belum, tapi kepadamu, aku telah menaruh hati ku kepadamu, namamu sudah terukir sangat dalam di hati ku. Kamu tahu, di...

School Dorm - Chapter 1.1



Rafa Ravendra 

Rafa Ravendra, yang akrab dipanggil Rafa, lahir di Jakarta pada 13 November 2006. Rafa memiliki tinggi badan 179 cm dengan berat badannya 70 kg. 

Memiliki wajah yang mirip ayahnya, dengan rahang yang tegas. Matanya yang indah dengan bulu mata yang lentik dan hidungnya yang mancung mirip dengan ibunya. Warna matanya mirip dengan ayahnya yaitu hitam kecoklatan. Alisnya yang tebal mirip dengan ayahnya. Rambutnya yang hitam lurus dan lebat mirip dengan ibunya. Dan juga warna kulitnya yang kuning langsat mirip dengan ibunya.

Kedua orangtuanya telah meninggal saat ia berusia 12 tahun dalam sebuah insiden kecelakaan. Kemudian ia tinggal bersama kakek neneknya. 

Saat SMP ia bersekolah di dekat rumah kakek neneknya, namun saat SMA, Rafa memilih sekolah asrama yang jauh dari rumah kakek neneknya itu. Alasan Rafa memilih sekolah asrama karena ia tak mau menyusahkan kakek neneknya. Ia masuk ke sekolah asrama ini karena ia mendapatkan beasiswa dari prestasi yang ia raih.

Alasan lainnya ia masuk sekolah asrama ini ialah, ada tugas penting yang harus ia lakukan disini. Dan juga, ia merasa kalau ia akan bertemu dengan seseorang yang sudah ditakdirkan untuknya.

Sisi baik yang ia miliki, yaitu baik hati, loyal, penyayang, setia pada teman dan juga pasangan, selalu membantu teman yang kesusahan, cerdas dalam segala hal. 

Sisi buruk yang ia miliki, yaitu kurang mengendalikan emosi (tempramental), cuek dengan orang baru, sulit percaya pada orang lain, cemburuan, pendendam, dan overprotektif. Karena ia sangat overprotektif, maka timbullah sifat posesif.

Dengan wajahnya yang tampan, bentuk badannya yang ideal, dan prestasinya yang banyak, Rafa berhasil membuat para wanita terpesona dengannya. Tak hanya itu, sikapnya yang dingin, cuek, dan misterius itu membuat para wanita semakin menginginkannya.

Wanita yang terpesona dengannya tidak hanya dari teman seangkatannya saja, tetapi kakak tingkat juga banyak yang terpesona dengannya. 

Walaupun banyak yang suka dengannya, bahkan ada yang mengajaknya untuk berpacaran, Rafa selalu menolak mereka, bagi Rafa hanya ada 1 wanita saja yang bisa menempati hatinya itu. Ia tak akan berpaling kepada siapapun, ia adalah pria yang setia, dan hanya mencintai 1 wanita saja dalam hidupnya.

Hal yang paling tidak Rafa sukai ialah wanita yang terlalu over dalam mengejar dirinya, misalkan selalu mengikutinya kemanapun itu, mengintipinya, bahkan menghampirinya ke kamar asramanya. Rafa sangatlah membenci hal itu. Menurutnya, wanita lah yang harus dikejar, bukan mengejar.

Meskipun sikapnya yang dingin, cuek dan misterius itu, Rafa memiliki sisi yang hangat yang akan ia tunjukkan kepada siapapun yang ia kehendaki. Ia juga memiliki sisi yang manis dan manja.

Rafa bukanlah laki-laki yang dengan gampangnya menebar janji ataupun rayuan, ia lebih suka membuktikannya dengan perlakuan.

Mudah tersulut emosi, bukan berarti ia pemarah. Emosi yang timbul itu akan ia olah lagi, apa yang harus ia lakukan dengan emosi itu. Dan kalau ia sudah sangat kesal, ia tak akan segan-segan untuk membalasnya. Pembalasan yang ia lakukan itu sangatlah kejam dan sadis.

Ia memiliki kebiasaan yang buruk, yang tak seorang pun tahu mengenai hal ini. 

Selain itu, ia memiliki kemampuan istimewa, yaitu penglihatan batin. Kemampuan yang ia punya ini adalah kemampuan yang diwarisi secara turun menurun. Pada awalnya, kemampuan ini seharusnya diturunkan ke ayahnya, tetapi saat ayahnya meninggal, mau tak mau ia harus menjadi pewaris dari kemampuan ini, selain itu, dia memiliki tugas yang penting dengan kemampuannya itu, dan hanya ia yang bisa melakukannya.


To be continued...


Please Leave Your Comment

Komentar